Setelah Mampir di Angkringan Joko Pinurbo

27 sec read

setibanya di Sagan

Ketika malam, Yogya menciptakan kehidupan

Bersamaan dengan dialog-dialog tentang dunia

Entah bagaimana, segala pikiran bisa meluncur tanpa kendali

Dan lisan dapat dibentuk ke segala arah

            “saya menunggu terang demi uang”

Segala angkringan segala was-was

Juga celana juga petromak

Seorang mendengkur dengan keras, asap itu

mengajakmu pulang. Tetapi kita tetap diam

Sambil menebak-nebak jam berapa sekarang

Orang-orang belum berangkat dan belum pulang

Ayam mengejar sambal kecap di surga

Nasi kucing tiba-tiba berpasangan, saling hangat

Sedang malaikat menggembala di padang malam

Siapa yang menuntun gerobak ini ke ujung

Kalau roda ini selalu lebih rendah dari apa pun

Sedang jalan tersebut selalu meninggi dari pagi ke pagi

Sampai waktunya, kopi selalu hangat di bola matamu

(Sagan, 2022)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.