Bahasa Anak

31 sec read

Bahasa Anak-Kolonian

Seorang anak mengeja a, b, c, dan d. Dengan mulut sembelit

sebuah kata terucap antarfrasa. Ia mulai paham arah berjalan,

ke ujung lidah atau langit-langit. Menciptakan ketegangan dan

rongga udara. Sedikit saja, ia tahu perbedaan. Bahwa dua kata

dapat menciptakan prasangka majemuk. Ia belajar menulis,

ia belajar melamun ke arah matahari. Ketika bingung memilih a dan a.

Ia paham bahwa bayang itu selalu sama ketika memantul. Tercipta klausa

acak dari beberapa waktu. Lalu kalimat, satu persatu memenuhi pasar.

Jangan lupa! Suara membawa tulisan ke udara. Ia membaca, ia meracau

tentang fon dan font, tentang penciptaan roh dan alam, tentang letupan.

Seorang anak mengeja huruf. Bagaimana itu membawa

pikiran orang ke mana-mana, tercecer, dan terkumpul dalam satu waktu.

Keanehan itu membuat ledakan di sekitar meja.

Seketika jatuh, seketika kau menambahkan ‘titik’ dan helaan napas.

“Kenapa bahasa menimbulkan kerumitan sedemikian sedang dunia hanya jendela kecil?”  

Juni, 2022  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.