Teguh Tri Fauzi Pria kelahiran Bogor yang menyenangi pembelajaran di dunia perkebunan, pembacaan, dan penulisan.

Lima Sajak Untuk Haji Hasan Mustafa (1930-2022)

1 min read

Lima Sajak Untuk Haji Hasan Mustapa-Kolonian

: mengenang 92 tahun kepergiannya

Berawal dari akar

.

Ya, Allah. Aku bersembunyi di tempat

yang terang, agar kasih-sayang tiba menjelang

ketika masa lalu mendatangkan masa depan

tanda-tanda perkembangan membayang di mata

terbang jauh ke luas cakrawala, memandang-

.

air di hulu mengalir ke hilir

mencari bumi untuk merebah

angin bersemilir tak tentu arah

tak pernah tidur seperti api membakar

barat dan timur, menyisakan sisa abu

di tanah, moyangku-

.

hadir menuntun cerita

siapa manusia yang sendiri

berdoa dalam sujud menerawang

bias-bias angkasa?

itu Haji Hasan Mustafa berdiam di bawah pohon

melihat tubuh serupa tanah

diam-diam menuju kepulangan

.

Ya Allah. Bukan hati bukan akal

yang mampu memaknai akar di bawah

pohon rindang berdiri menjulang,

menunggu daun gugur, waktu petang.

.

Muara, 2022

Rindu keindahan

.

Ketika ruang penuh perkelahian

dan waktu menyediakan tombak-senapan

ke mana mesti mencari Allah?

Jangan lagi-lagi kau tanyakan

aku sendiri belum sampai menemukan.

.

Pamijahan, 2022

Sepanjang pencarian

.

selalu ada keresahan timbul pada keraguan

sepanjang pencarian, jalan buntu menghadang

bisakah kita berdendang dengan dangding

atau guguritan yang tersusun bagai batu di aliran sungai

meluap itu, sekali saja-

.

berenanglah seperti air, mengalir pasrah

dan jangan terlalu keras seperti batu

jika tak mau menyesal terkubur

di liang gelap gorong-gorong ilmu.

.

Ciliwung, 2022

Akhirnya tumbuh pohon

.

Akhirnya tumbuh pohon ketika kemah pengembaraan

menemukan letak gunung dan sabana-lapang

aku jadi tak kagetan menghadapi lajur dendam

peperangan ataupun angan cinta perdamaian:

ini fenomena kejadian yang aku temukan

mengguncang-guncangkan perasaan dan pikiran-

.

ada berjuta-juta jiwa terbang bersama kematian

ada berjuta-juta raga tenggelam dalam kehidupan

ketika pemangku agama khotbah di bulan cahaya

hewan dan tumbuhan bernyanyi riak menghadap angkasa

.

akhirnya tumbuh pohon ketika menemukan jawaban

ke mana lagi jalan mesti ditempuh, selain dihadapkan

dengan rahasia peristiwa-kejadian yang kian waktu

tak tentu datangnya

.

Teruskanlah! Jangan menyerah!

ujar Haji Hasan Mustafa sebelum pergi.

nanti akan ada pintu terbuka

nanti akan ada rumah cahaya.

.

Puraseda, 2022

Di dalam kerajaan diriku

.

Di dalam kerajaan diriku

Allah Maha-Kuasa atas segala sesuatu

kematian dan kehidupan ditimbang

dalam batas-batas tujuh langit berlapis

pengasih dan beralas penyayang’

.

Kerajaan di dalam diriku, sungguh

hanya Allah yang Maha-Mengetahui

segala isi hati. Seniman atas konsep

alam-semesta yang bermakna Maha-Ganda.

.

Kebun Raya, 2022

Catatan: Haji Hasan Mustafa atau Hasan Mustafa (Cikajang, Garut, 5 Juni 1852Bandung, 1930) adalah Penghulu Besar, ulama, dan dianggap salah satu Pujangga Sunda terbesar di Tatar Pasundan. Hasan Mustafa juga dianggap sebagai orang yang benar-benar ahli tentang adat-istiadat Sunda, sehingga kemudian ia diminta menulis buku tentang hal itu yang menghasilkan Bab Adat-adat Urang Priangan jeung Sunda Lianna ti Eta (Bab adat-adat orang Priangan dan Sunda selain dari itu), Batavia, 1913, dan sebagainya, masih banyak cerita-cerita lainnya.





Teguh Tri Fauzi Pria kelahiran Bogor yang menyenangi pembelajaran di dunia perkebunan, pembacaan, dan penulisan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.