DALAM RANGKA PERJUANGAN TIMNAS SEPAK BOLA INDONESIA PADA BABAK KUALIFIKASI PIALA ASIA, AKU AKAN MEMBAWA KALIAN MENERKA SEBERAPA BESAR PELUANG TIMNAS INDONESIA MASUK KE PIALA ASIA.
Sebelumnya untuk lolos ke Piala Asia seluruh tim nasional dari negara Asia harus melalui babak kualifikasi terlebih dahulu. Fyi, Timnas Indonesia sebelumnya sudah pernah empat kali tampil di Piala Asia pada tahun 1996, 2000, 2004, dan 2007. Namun sepanjang perjalanan di Piala Asia, Indonesia nampaknya selalu kurang beruntung alias tidak pernah lolos dari fase penyisihan grup, lalu dikesempatan tahun ini apakah Timnas Indonesia dapat Lolos ke Piala Asia 2023 di bawah naungan pelatih Shin Tae-yong?
Rasa penasaran membuatku menerka-nerka, taktik formasi apa yang akan disiapkan pelatih asal Korea Selatan ini dalam pertandingan Timnas Indonesia melawan Timnas Kuwait nanti. Hmm… Apakah formasinya akan seapik Boyband dan Girlband-nya?
Pertandingan antara Timnas Indonesia dan Timnas Kuwait ini akan dilaksanakan tepat hari ini, Rabu 8 Juni 2022. Timnas Indonesia akan menjajaki kekuatan tuan rumah Kuwait di laga perdana Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023. Di pertandingan berikutnya, Timnas Indonesia akan menghadapi Yordania pada Minggu 12 Juni 2022, dan terakhir Timnas Indonesia juga akan bentrok dengan Nepal pada Rabu 15 Juni 2022.
Lantas, formasi apa yang disiapkan oleh Shin Tae-yong?
Biasanya sih, Shin Tae-yong mengandalkan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3. Namun, berhubung lawan yang kini dihadapi adalah Kuwait—yang mainnya lebih oke daripada timnas kita—plus bermain di kandang lawan, Shin Tae-yong akan menerapkan formasi parkir bus. Ya! maksudnya berjejer layaknya bus yang sedang parkir atau pola 5-3-2.
Pola ini acapkali menjadi andalan Shin Tae-yong di Piala AFF 2020. Dalam pola ini posisi penjaga gawang dipercayakan kepada Nadeo Argawinata. Kemudian, tiga bek sejajar dipercayakan kepada Fachruddin Aryanto, Elkan Baggott dan Rizky Ridho.
Selanjutnya Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan bakal beperan sebagai wing back, dan untuk gelandang, tiga gelandang sentral bakal ditempati oleh Rachmat Irianto, Marc Klok dan Ricky Kambuaya.
Lalu Bagaimana untuk dua terdepan?
Duet Witan Sulaeman dan Stefano Lilipaly dapat dikedepankan, atau duet Witan Sulaeman-Muhammad Rafli bisa diandalkan. Sebelumnya saat Timnas Indonesia bertemu Bangladesh, Stefano Lilipaly terlihat mentas sebagai penyerang, berduet dengan Muhammad Rafli atau Dimas Drajad.
Dalam pola ini Timnas Indonesia bakal bermain menunggu. Mereka baru menyerang ketika mendapat momentum lewat serangan balik. Melihat taktik yang dipilih Shin Tae-yong pada pertandingan nanti, mengingatkan aku pada pertahanan yang disiapkan oleh Prabu Surya Kencana dan benteng buatan Prabu Siliwangi yang visioner dan cukup membuat pelik Kesultanan Banten dalam menyerang Kerajaan Pakuan Pajajaran di masa lalu.
Dikisahkan, Kesultanan Banten membutuhkan tenaga ekstra untuk menjebol pertahanan Kerajaan Pakuan Pajajaran pada peperangan yang terjadi tanggal 8 Mei 1579.
Layaknya Shin Tae-yong, Prabu Surya Kencana juga menggunakan taktik menunggu atau memakai taktik pertahanan yang bernama Katrabihwa—salah satu taktik peperangan Prabu Siliwangi. Taktik ini menempatkan prajurit pada posisi strategis untuk pertahanan, pembagian posisi saat menyerang, penempatan dari atas dengan senjata panah, dari bawah dengan senjata tombak, dan di depan prajurit gesit yang berkuda layaknya duet maut Witan Sulaeman dan Stefano Lilipaly.
Saking kuatnya taktik formasi Katrabihwa, Kesultanan Banten kesulitan menembus pertahanan Kerajaan Pakuan Pajajaran, sebab area keraton dilindungi parit-parit pertahanan dan juga terdapat benteng yang teramat kuat. Parit pertahanan dan benteng tersebut merupakan warisan dari Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja.
Walaupun Pusaka Nusantara III dan Krethabumi I mencatatkan keruntuhan Pakuan Pajajaran pada serangan ke dua, itu berarti menandakan pertahanan menggunakan taktik Katrabihwa cukup kuat untuk menahan serangan lawan. Lalu apakah taktik pertahanan Timnas Indonesia dari Shin Tae-yong cocok diterapkan saat menghadapi Timnas Kuwait?
Dikutip dari antara.com, Shin Tae-yong cukup khawatir dengan cuaca di Kuwait. Katanya di Kuwait lebih panas ketimbang di Indonesia. Shin Tae-yong khawatir dengan sengatan sinar matahari yang terlalu panas membuat para pemainnya lebih mudah lelah dan kehilangan konsentrasi. Ya walaupun di Indonesia juga sama panasnya dengan Kuwait, tapi dengan taktik formasi menunggu atau bertahan itu dirasa akan cocok untuk meminimalisir rasa lelah serta membuat lawan mudah lelah karena terus menyerang di cuaca yang panas.
Mungkin ditambah dengan dukungan dari alam, mampu membuat perbedaan dari taktik formasi pertahanan yang dipilih Prabu Surya Kencana dan Shin Tae-yong. Barangkali, rakyat Indonesia berharap dengan taktik formasi dan dukungan dari alam ini akan membawa Indonesia menuju Piala Asia 2023 mendatang.